Thursday, October 27, 2011

Mine

Bissmillah,


Cepat sekali rasanya waktu berlalu, baru aja melewati hari Minggu, sekarang sudah mau ke Minggu lagi. Akhir bulan juga sudah menanti dalam damainya perkerjaan yang lumayan rodi padat merayap di setiap akhir bulan yang mau tak mau harus di lewati. Benar sahabat, selayaknya di nikmati saja karena semua akan indah kalau sudah tepat pada waktunya *i think so?*

Hari ini sebenarnya kerjaan kantor nggak sibuk juga sih, tapi gak tau juga kenapa hari Rabu agak sering membuat semangat bekerja sedikit menurun. Berbeda dari mayoritas orang, saya menyukai semangat hari Senin yang power full banget untuk seorang Yanti :) I Luph MONDAY,,

Pekerjaan rutin setiap akhir bulan, menghitung keuangan kantor. Yang namanya masalah keuangan sensitif banget, berat pertanggung jawabannya, salah hitung dikit aja bisa salah semua dan yang paling repot untuk memisahkan uang milik pribadi dengan kantor. Pemasukan-pengeluaran, belanja ini dan itu semuanya kerjaan yang di hibahkan ke Yanti. Alhamdulillah, positifnya bisa jadi banyak belajar untuk kehidupan saya ke depan nantinya. InsyaAllah.

Kehidupan tentunya tidak semudah waktu kita kecil dulu, umur semakin sedikit harus semakin banyak bermanfaat-dimanfaatkan dengan lebih bijaksana dan bertanggung jawab terhadap apa yang di pilih dan di putuskan. Semuanya harus dihadapi sendiri, dan lagi" harus di nikmati dan dijalani. Mandiri itu indah sahabatku, jadi lebih banyak tau dan InsyaAllah akan lebih kuat dalam berbagai situasi yang datang, kamusnya hanya satu, Bissmillah, hadapi! :)

Kerinduan yang datang sulit untuk di tepis apalagi di elakkan, mampu di rasakan dan belajar untuk menapikannya dalam sudut hati yang tak berhujung. Bersabar menanti rasa cinta yang tidak terlihat. Saya percaya, cinta juga akan indah pada waktunya :)

Alhamdulillah di penghujung lelahku hari ini, Allah memberi berkah hujan dan kesejukan Medan dini hari ini :) yaa Rabb, ku mencintai-Mu. Ku serahkan hatiku pada-Mu, dalam suka dan duka ku mensyukuri takdir-Mu atas aku, hamba-Mu


*** Tersenyumlah, maka seluruh dunia akan ikut tersenyum bersamamu ***

Sunday, October 23, 2011

Bissmillah,


Gak berasa seminggu ini nemani sahabat terbaikku selama di Medan, karena sekarang sudah kerja di luar kota Medan. Mudah"an kamu senantiasa sehat disana sahabatku sayang, bahagia memiliki sahabat terbaik sepertimu, really luph u 'coz Allah. Semoga sakitmu segera diberi kesembuhan. AMIN

Well, i'm alone lagi deh sekarang :)


Jadi kangen nulis blog nih :) terlalu banyak yang ingin diungkapkan dalam tulisan sehingga terkadang jadi bingung ingin memulai cerita saya dari mana. Saya keingat terus alias terngiang" kata seseorang tadi siang pada saya. Susah mengontrol pikiran sendiri, ketika di sms/ telp inginnya dibalas, jadi ketika tidak ada balasan *padahal tahu tipe orang yang bagaimana yang saya sms* jadi senewen sendiri.

Saya terlalu mengandalkan "rasa/ perasaan" sehingga sedikit memakai logika. Hal tersebut justru membuat orang yang tipenya cuek menjadi semakin cuek pada saya.

Perumpamaan logika yang dicontohkannya sangat berkesan di pikiran dan hati saya. Astaghfirullah, pelajaran berharga untuk saya. Ketika seseorang lagi malas dan gak ingin diganggu/ merasa terganggu dan memilih untuk diam, lalu kita memaksa agar ia berkomunikasi dengan kita *itu bentuk ke-egoisan* disadari atau tidak disadari pelakunya. Sama halnya dengan saya memaksa seseorang untuk makan, padahal ia sangat tidak ingin makan. Kenapa saya jadi memaksakan kehendak saya terhadap orang lain, wajar kalau akhirnya ia malah menjadi semakin menjauh dari saya karena saya lebih memikirkan perasaan saya dan mengabaikan perasaan orang tersebut. Astaghfirullah maafkan saya, ternyata tanpa saya sadari saya jahat banget yaa

Ternyata ku egois dan semakin miris ketika ku menyadarinya sekarang, ketika tadi ia menegur saya di telp. Yaa Rabb, maafkan saya :( gak terlintas sedikitpun menyakiti hati dan perasaan orang lain, terlebih orang tersebut begitu berharga untukku.


Karakternya begitu kuat, ke-keh sama pendirian dan pemikirannya, apa ada alasan "para hawa" yang mengenalmu untuk tidak menyukaimu? :) bahagia bisa mengenalmu, terlalu lama saya menyadari artimu untuk saya,


Merubah diri menjadi lebih baik, suatu keharusan untuk saya. Meluruskan niat dan dimulai dengan bissmillah *bantu do'akan saya yah* :)

Pesan terakhirnya sebelum tadi telp di tutup membuatku senantiasa tersenyum mengingatnya, Alhamdulillah, saya bahagia ^__^

Sunday, October 09, 2011

RINDU

Bissmillah,


Dini hari, kebangun tiba” di sepi dan dinginnya malam bukan hal yang luar biasa untukku. Begitu juga dengan malam ini, tiba” terbangun dan ingin menuliskan apa yang bersemayan dalam pikiranku malam ini. Satu kata ssahabat, ku me-RINDU. Merindu “ia” yang begitu aneh dan berbeda dari kebanyakan kaumnya yang suka menebar kalimat dan rayuan yang sering terdengar gerah dan “lebay”di telinga, namun Subhanallah.. sungguh rasa sayang tak pernah habis padanya :) rasa yang tak biasa..

Minggu belakangan ini, “ia” kambuh kebiasaan lamanya. Cuek, namun sepertinya kadarnya bertambah :) sms dan teleponku berhari” tak di jawab, benar2” di diam-in, harusnya ku gak perlu heran dan bingung melihatnya, karena begitulah adanya "ia" dan "ke-kehnya" pendirian, sungguh membuatku menilainya "berkarakter kuat" terkesan sedikit egois dan itu nilai "plus" untuknya buatku, sekaligus bikin nge-nes juga, kok ada orang ajaib seperti ini *membatin*, tapi tak mengurangi rasa yang ku miliki padanya. Tentunya aku juga orang ajaib dan aneh lainnya di mata dan pikiran "ia" :) kebal banget "ia" bilang orang ini *penilaiannya tentang aku*, walau tak dibalas" tapi tetap aja sms berkali" dan itu setiap hari. Itulah dampak penyakit RINDU, untuk "ia" yang tipikal "cuek dan santai abis" itu suatu yang berlebihan atau tidak biasa, mungkin di hatinya berkata.. kok ada orang seperti kamu yaa Yan, anehnya!

Sedih banget ketika tidak ada balasan sepatah katapun dari "ia", namun marah benaran juga ku gak mungkin bisa padanya karena emang ku gak pernah bisa benar" merasakan marah pada "ia" *gak tau kenapa*, marah dan kesalku hanya sebatas kata dan tulisan, hati tak pernah membenarkannya menjadi sebuah nilai marah yang tak termaafkan. Alhamdulillah malam ini, "ia" akhirnya mau menjawab teleponku dan pastinya "ngomel" dan justru itu salah satu bagian dari hal yang ku RINDU-kan darinya :) sepuluh hari tak mendengarnya dari "ia", galaknya ku RINDU-kan. Taukah, ku juga kehilangan teman "berantam" dan beradu segala argumen dari yang penting sampai tidak penting sekalipun. Ku RINDU. Semua itu, hal" kecil yang sangat ku RINDU-kan darimu yang ampuh menghapus segala penat dan lelah setelah seharian beraktivitas dengan tekanan kerja yang banyak, seketika ku bisa rasakan bahagia sampai akhirnya tertidur

Jadi tak bisa ku jelaskan "mauku apa" pada "ia", semua hanya dapat dirasakan dan sulit untuk ku jelaskan "kenapa". Aku yang cenderung "melankolis", susah mengungkapkan ketika bicara di telepon, baca saja tulisanku, pejamkan matamu dan rasakan.. ku RINDU,
MAU-ku tidaklah bernilai jahat atau buruk pada "ia", tahu kabarnya saja lebih dari cukup untuk aku. Jangan selama ini membiarkan aku tanpa kabar "ia" Rabb-ku..

Sudah bertahun" mengenal 'ia' harusnya ku sudah paham banget gimana karakteristiknya, namun sepertinya ku kurang sabar menyikapi sikap 'ia' yang rada" *ku pakai istilah yg 'ia' sering pakai*, maklum yaa ku ini juga rada", ku selalu belajar, belajar dan terus belajar menyikapi sikapmu itu. Namun ku juga gak luput dari khilaf yang sering terlakukan tanpa niatan sebelumnya. Ku mengingat 'ia' dengan segala kelebihan dan kekurangan 'ia'. Tentunya dari 1000 : 1, minimal ada 1 nilai positif yang bisa kamu ingat tentang aku..


*** Surat cintaku untuk Rabbku
>> Ku tutup hari ini dengan ungkapan cinta dan syukurku pada-Mu Rabbku di sujud tahajjudku, terimakasih untuk cinta-Mu yang selalu besar padaku :) Engkau yang selalu menjagaku dan membuatku kuat dan semandiri sekarang walau tanpa mereka yang begitu ku kasihi *kedua orangtuaku* di sisiku lagi, yaa Rabb titip salam hormat dan cintaku untuk mereka. Ingin ku ukir senyuman untuk mereka di setiap waktu yang ku lalui di sisa hidupku.

>> Terimakasih untuk kebahagiaan kecilku malam ini yaa Rabb, walau tidak ngobrol lama dengannya, sudah lebih dari cukup untukku karena ku tahu 'ia' baik" saja dan mendengar suaranya lagi :) ku kembalikan lagi 'ia' dan hatiku pada-Mu Rabbku, jagalah 'ia' selalu dalam kebaikan, beri cahaya-Mu di setiap langkahnya, berkahi hidupnya dengan kasih sayang-Mu. AMIN

Saturday, October 08, 2011

dan kaupun menghilang,
Tanpa jejak, semuanya musnah
yang tersisa hanya DIAM
Melangkah pasti tak terhenti

DIAM-mu bukan emas
DIAM yang tak ku tahu maknanya
DIAM yang menusuk hebat tanpa sendat
Tak satupun lisan dan tanganmu mampu menjawabku

Kau begitu mahir dalam DIAM
DIAM, DIAM dan DIAM
DIAM yang menapikan perih