Ceritaqu..
Satu kata untuk mendeskripsikan diriku yang sekarang adalah "kosong". Hari-hari belakangan jadi terasa begitu berat buatku lalui. Semuanya begitu tiba-tiba, tak terbayangkan akan terjadi, bahkan tanpa sempat terpikir namun tiba-tiba saja ada di depan mata yang tak bisa terhindari lagi. Semuanya bagaikan mimpi buruk di awal tahun yang ku pikir akan temukan kebahagiaanku.
Secepat perkenalanku, secepat itu pula ku kehilangannya. Klise banget gak sich kata-kataku itu?
Banyak hal yang datang dan pergi dalam gravitasi hidupku, tentunya ada bahagia, suka, dan tak ketinggalan duka. Disakiti atau mungkin ku juga pernah menyakiti, dibahagiakan dan juga membahagiakan. Semuanya pernah aku dan kita semua lalui tentunya.
Ada kalanya saat merasakan kebahagiaan, kita cenderung untuk melupakan atau tidak ingat kalau-kalau suatu saat badai dan topan mungkin saja akan terjadi dengan amat sangat tiba-tiba. Jadi pelajaran yang bisa diambil adalah bahwa dalam segala hal kita harus mempersiapkan diri dan hati akan 2 pilihan yang memungkinkan untuk muncul "baik dan buruk".
Syukur Alhamdulillah kalau saat ini bahagia/ kebaikan yang kita terima, namun tetap saja kita harus persiapkan kemungkinana yang tidak baik, menyedihkan atau yang amat sangat buruk sekalipun, agar tidak kaget untuk mengatasi segala sesuatunya. Perjalanan hidup tak selamanya seindah yang dibayangkan bukan?
Cara mengatasi kehilangan sesuatu yang berharga buat kita juga tidak semudah apa yang terucapkan dalam lisan dan tulisan. Masalah yang menyangkut hati dan perasaan begitu kompleks, cenderung akan berbekas dan tak terkikis oleh waktu.
Siapa saja bisa dengan mudah menyarankan banyak hal, seperti: berbesar hatilah, ikhlas dan tak terlupa tentunya satu kata pemungkas yang selalu wajib ada "sabar". Tentu saja semua itu baik dan benar, namun pada kenyataannya amat sangat sulit untuk mewujudkannya dalam wujud nyata.
Menata hati kembali setelah semuanya hancur berkeping-keping dalam asa dan harap yang pernah tiba-tiba tercipta bukanlah perkara yang mudah yang dengan "bim sala bim" bisa tertata dengan rapi kembali. Ada proses yang panjang untuk merapikannya kembali, dimana hanya waktu yang bisa menjawabnya..
Secepat perkenalanku, secepat itu pula ku kehilangannya. Klise banget gak sich kata-kataku itu?
Banyak hal yang datang dan pergi dalam gravitasi hidupku, tentunya ada bahagia, suka, dan tak ketinggalan duka. Disakiti atau mungkin ku juga pernah menyakiti, dibahagiakan dan juga membahagiakan. Semuanya pernah aku dan kita semua lalui tentunya.
Ada kalanya saat merasakan kebahagiaan, kita cenderung untuk melupakan atau tidak ingat kalau-kalau suatu saat badai dan topan mungkin saja akan terjadi dengan amat sangat tiba-tiba. Jadi pelajaran yang bisa diambil adalah bahwa dalam segala hal kita harus mempersiapkan diri dan hati akan 2 pilihan yang memungkinkan untuk muncul "baik dan buruk".
Syukur Alhamdulillah kalau saat ini bahagia/ kebaikan yang kita terima, namun tetap saja kita harus persiapkan kemungkinana yang tidak baik, menyedihkan atau yang amat sangat buruk sekalipun, agar tidak kaget untuk mengatasi segala sesuatunya. Perjalanan hidup tak selamanya seindah yang dibayangkan bukan?
Cara mengatasi kehilangan sesuatu yang berharga buat kita juga tidak semudah apa yang terucapkan dalam lisan dan tulisan. Masalah yang menyangkut hati dan perasaan begitu kompleks, cenderung akan berbekas dan tak terkikis oleh waktu.
Siapa saja bisa dengan mudah menyarankan banyak hal, seperti: berbesar hatilah, ikhlas dan tak terlupa tentunya satu kata pemungkas yang selalu wajib ada "sabar". Tentu saja semua itu baik dan benar, namun pada kenyataannya amat sangat sulit untuk mewujudkannya dalam wujud nyata.
Menata hati kembali setelah semuanya hancur berkeping-keping dalam asa dan harap yang pernah tiba-tiba tercipta bukanlah perkara yang mudah yang dengan "bim sala bim" bisa tertata dengan rapi kembali. Ada proses yang panjang untuk merapikannya kembali, dimana hanya waktu yang bisa menjawabnya..
posted by triyanti @ 5/27/2008 05:13:00 PM
0 Comments
