Tuesday, November 18, 2008

Gak jelas..

Beberapa hari ini emosiqu lg gak jelas banget. Kemarin sahabatqu yang jauh baik banget, bersedia jadi tong sampah buat marah-marah heheh heran sih dia, biz setau dia, qu biasanya suka becanda. Jadi yah gitu liat qu aneh, dia terima nasib aja kali yee :-)

Μmm rasanya qu kesel banget ma sikap beberapa co yang qu lihat dan temuin, iyah beberapa "gak semuanya". Tadinya qu sempat berpikir semuanya begitu 'egois banget'. Tapi qu sadar qu salah kalau punya pemikiran sepicik itu. Gak cewek, gak cowok semuanya bisa begitu jadi gak boleh menyalahkan gendernya, tapi sifatnya.

Mungkin kebetulan aja, beberapa cowok yang qu kenal begitu egoisnya, hanya memikirkan perasaan sendiri, selalu memutuskan segala sesuatu sendiri tanpa mikir ada yang terluka dan sakit. Yah kalau luka fisik, gampang banget ngobatinnya karena dikasih obat dan beberapa hari juga sembuh. Nah kalau hati yang terluka begimane? Walau teriak-teriak kayak dewi-dewi *mama..mama..qu butuh dokter cinta* gak bakal bim sala bim langsung sembuh toh!! Hehehe tapee deh..

Sedang patah hati yah neng? Iyee, udah patah berkeping-keping malahan, walau udah beberapa bulan yang lalu, tetap aja rasa sakit yang tertinggal masih berasa bangettt. Sadis..

Trus kemarin sahabat cewekqu yang disini ada nelp, baru beberapa minggu diputusin ma cowoknya gitu aja, padahal hubungan udah serius banget. Yahh egois banget, semua dipikirkan dan diputuskan sendiri. Tapi yahh tidak sesadis "pacaran di awak kawin di orang" dengan tiba-tiba pula khan? :-)

Trus sahabatqu itu bilang, kok kalian bisa cepat sembuhnya? *kedubrakk* yang bener aja cepat!! Qu dari kejadian sadis Februari'08 mpeq detik ini aja masih.. *yaa gitu deh* live must go on!

Banyak hal sedih yang terlewati, tapi juga ada bahagia, gak sekarang tapi mungkin nanti..
Boleh sedih dan hati hancur berkeping-keping, tapi semangat tidak boleh mati. Haruskah kebahagiaan qita berakhir karena seseorang yang sudah begitu tega dengan qita? *noo!!!*

Walau gak semudah berujar, jangan biarkan siapapun mengendalikan rasa bahagia di hatimu, kamu akan bahagia kalau kamu ingin bahagia. Karena dimanapun ada bahagia, bukan dengan siapa qita letakkan kebahagiaan qita..

Ini curhat po yoo! Mbuhh..

Yang pusing ngebacanya, yahh cuma uneg-uneg yang kalau dibiarkan saja bisa jadi penyakit, kalau dikeluarkan bikin hati lebih plong :-) yang penting tidak menyebutkan namanya, ntar jadi dituntut pencemaran nama baik lagi heheh :D

Labels:

Sunday, November 16, 2008

Membaca Tanda-tanda (1)

Seorang anak muda pengembara mendapat bekal keyakinan setelah mendengar sebuah firman Tuhan dari seorang pemuka agama. Tuhan Maha Pengasih dan akan selalu berkenan melindungi hambaNya.

Sekali waktu, ketika ia hendak melanjutkan perjalanan, terjadilah angin ribut. Beberapa orang menasehatinya, agar menunggu angin ribut itu reda. Dengan lantang ia berkata, ”Tuhan Maha Pengasih dan selalu berkenan melindungi hambaNya.”

Setelah seratus meter ia berjalan, pagar sebuah rumah rubuh. Anak muda ini masih beruntung. Pagar itu tidak menimpa tubuhnya. Seseorang yang tinggal dekat dengan tempat itu menasehatinya. ”Singgahlah dahulu di sini. Terlalu berbahaya jika anda melanjutkan perjalanan sekarang.”

”Tuhan Maha Pengasih, dan selalu berkenan melindungi hambaNya. Aku harus melanjutkan perjalanan sekarang juga,” kata anak muda ini dengan lantang.

Dua ratus meter dari pagar yang rubuh, sebuah rumah ambruk diterpa angin ribut. Anak muda pengembara itu sedang berjalan di dekat rumah tersebut. Dan anak muda ini masih beruntung. Ia tidak ikut menjadi korban. Beberapa tetangga dekat rumah ambruk tadi kembali menawarkan tempat persinggahan. ”Berangkat lah setelah angin ribut ini reda. Terlalu berbahaya jika anda meneruskan perjalanan,” nasehat mereka.

Sekali lagi, anak muda ini berkat lantang. ”Terima kasih atas penawaran anda semua. Terima kasih. Aku hanya ingin membuktikan, bahwa Tuhan Maha Pengasih dan selalu berkenan melindungi hambaNya.” Dengan gagah ia melanjutkan perjalanannya.

Setelah berjalan kembali sejauh beberapa ratus meter, sebuah pohon besar tumbang. Kali ini, keberuntungan tidak berpihak pada anak muda ini. Batang pohon yang agak besar menghimpitnya sebelum ia sempat menghindar. Untung saja beberapa penduduk desa mengetahui kejadian itu. Beramai-ramai mereka mengangkat batang pohon yang tumbang itu. Akhirnya, setelah berusaha susah payah, anak muda tadi terlepas dari himpitan pohon tumbang. Sayangnya, ia tidak bisa melanjukan perjalanan karena kakinya patah. Dengan terpaksa, ia harus mondok di salah satu rumah penduduk untuk menjalani perawatan.

Selama beberapa hari dalam perawatan, anak muda yang patah kaki ini terlibat diskusi yang cukup intens dengan pemilik rumah, yang juga seorang pemuka agama.

”Anak muda. Mengapa pada kondisi angin ribut seperti saat itu, anda nekat melanjutkan perjalanan ?” tanya pemilik rumah.

”Aku yakin sekali bahwa Tuhan Maha Pengasih dan selalu berkenan melindungi hambaNya,” jawab si anak muda. ”Tapi nyatanya keyakinan itu adalah keyakinan yang tidak benar.”

Pemilik rumah itu tersenyum. ”Anak muda. Bisakah anda ceritakan, mengapa kecelakaan seperti kemarin itu bisa terjadi ?”

Anak muda itu menatap langit-langit kamar. Ia mengumpulkan keping-keping ingatannya. Kemudian ia pun menceritakan kronologis kejadian, sejak awal terjadinya angin ribut, masehat orang-orang yang memintanya singgah sampai akhirnya pohon tumbang mematahkan kakinya.

”Anak Muda. Kalau hari ini anda mengalami patah kaki, itu bukan karena Tuhan bukan Maha Pengasih atau Ia tidak berkenan melindungi hambaNya. Setiap saat, Tuhan berkomunikasi dengan semua hambaNya, baik yang taat maupun yang tidak taat.”

”Komunikasi. Dengan cara bagaimana ?” sergah anak muda itu.

”Anak muda. Tuhan berkomunikasi dengan hambaNya, melalui kejadian-kejadian yang dialami setiap hambaNya. Orang-orang yang melarangmu melanjutkan perjalanan, pagar yang rubuh atau rumah yang ambruk adalah komunikasi Tuhan pada anda. Tujuannya adalah menolong dan melindungi anda. Sayangnya, anda tidak peka dengan tanda-tanda yang Ia kirimkan.”


sumber: Zainal Abidin PHD

Labels:

Saturday, November 15, 2008

Belanja Belanji

Belanja belanji mungkin hobby alamiah cewek yee heheh :d qu sih gak begitu suka belanja, tapi seneng kalau qu diminta nemani temen belanja belanji. Tapi yah judulnya aja nemani, ujung2nya qu kepancing juga pengen beli (ampun deh!).

Seperti sore ini nih ceritanya, pulang kerja tadi nana temen kantorqu minta ditemani belanja belanji baju di matahari (busyet panas bwoo!!), ceritanya besok dia mau terbang noh ke monas qeqeq ke jakarte kayak siluman burung aja yee :p
Jadi gitu deh, qu jadi ngiler gitu keliling-keliling ada jaket bagus dan mayan murah sih secara tebal gitu. Singkat cerita neh yee nana hampir gak beli apa-apa, aqunya yang duluan beli heheh cewek.. cewek..
Emang nana selalu bisa buatqu ikutan belanja *alasan* :d

Wah jadi ingat novelnya Sophie Kinsella yang Shopaholic entuh deh, tapi yah qu gak segilaq Rebbecca Bloomwood, tokoh utama di novel itu kok..
Emang dunia wanita gak terlepas dari belanja kali yeee :d naluri wanita qeqeqe kira-kira entar ada gak yah penyanyi cewek yang nyanyi naluri wanita ntuk nyaingi naluri lelakinya ari lasso :p~

Labels:

Tuesday, November 11, 2008

Sekedar Celotehan

Tuhan,qu makhluk yang pernah melakukan salah dan khilaf. Dalam hidup yang berasa kering dan gersang ini, qu hanya memohon akan satu hal "pertemukan aqu dengan kebahagiaan".

  • Kalau rasa sepi ada bahagia,kenalkan aqu dengannya
  • Kalau dikeramaian ada bahagia,ijinkan aqu merasakannya

  • Kalau dibalik rasa sakit,sedih dan kecewa ada bahagia, pertemukan aqu dengannya
  • Kalau disaat senang,tertawa ada bahagia, qu ingin merasakannya

Ijinkan aqu merasakan indahnya "kebahagiaan". Sungguh qu merindukan rasa bahagia,sangat merindukannya..

Yaa Allah, saat qu rasakan bahagia, tolong tetap ingatkan aqu akan kemungkinan adanya rasa "kecewa"..

Labels: