Thursday, May 09, 2013

Sahabatku,

Sangat tidak enak, merasakan seperti sekarang, sendiri dan sepi. Tadi di rumah sahabatku, begitu ramai tapi seolah ku merasa di tarik dalam kesedihanku sendiri. Kenapa adek ini yaa Allah.. 
Untuk pulihkan hati ini dari luka yang dalam, membutuhkan waktu yang tidak sebentar tentunya, gak semudah membalikkan telapak tangan. Adeq udah coba untuk kuat, kuat melewati semua ini sendirian. Walau untuk bisa berdiri tegak, deq harus benar-benar tertatih. 
Sahabatku.. maafkan deq, kamu benar kalau kamu tadi bilang "kau beda deq dari yang terakhir ku lihat". Saat ini benar-benar ku rapuh, dan kamu selalu tau semua kisah hidupku selama ini, maaf.. belum mampu tersenyum di hadapanmu, mengertilah kamu keluargaku, yang selalu peduli terhadapku. Begitu bangga memperkenalkan pada siapa saja, kamu sahabatku, Aliyah.
Mungkin beberapa minggu yang lalu, ku bertemu kamu sahabatku, sehari sebelum aku berangkat ke Bandung tanggal 7 April, sebulan yang lalu. Saat itu, ada banyak harapan yang akan ku bawa untuk memperbaiki keadaan yang saat itu sama-sama kita tahu. Pada kenyataannya sekarang yang harus deq telan dan hadapin, kamu tau sendiri kan, amat sangat berat untukku.  Kamu yang selalu setia mendengarkan setiap tangisku, ketika berbicara di telepon denganmu sahabatku, kau pasti tau banget, saat ini ku sangat rapuh, tak hentinya kau marah dan mengingatkanku. Andai mudah untukku sahabat, pasti akan dengan mudah ku turutin maumu. Aku masih belajar dan tertatih untuk dapat kuat menerima takdir dan realita kenyataan hidupku ini. Ingin men-setting pikiran ini, yang tidak perlu ingin rasanya ku masukkan ke dalam recycle bin, sulit sekali menerima kenyataan yang tidak sesuai dengan realita yang terungkap. Ada banyak harapan, cita-cita, yang gak tahu harus deq letakkan dimana.

Kita bisa saja butuh waktu yang tidak terlalu lama untuk menyukai seseorang (dengan berjuta kelebihan dan kebaikannya), namun untuk menyembuhkan luka yang di torehkannya, mungkin kita butuh waktu seumur hidup kita untuk dapat terbiasa dan melupakannya, selama itu juga kita berusaha untuk bisa bangkit dan tertatih. Hati walau kecil bentuknya, sulit untuk memperbaikinya ketika terluka dalam, walau terlihat tegar, belum tentu kenyataannya seperti apa yang terlihat. 

Rabb-ku, jadikanlah deq hamba-Mu yang selalu bersyukur kepada-Mu dalam keadaan susah maupun senang, jangan pernah menjauh dariku, dekap dan sayangi aku dengan cinta-Mu yang luar biasa lembutnya.

0 Comments:

Post a Comment

Ayo-ayo tanggapin :) makasih yah..

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home