Friday, March 18, 2011

Yaa Rabb..

Bissmillah,

Dahulu sekali ku pernah ikut suatu seminar salah seorang penulis buku yang berjudul "Setengah Isi Setengah Kosong", buku motivasi dan menginspirasi sekali tentunya dari Bpk Marpaung, Sarjana Psikologi Universitas Padjajaran. Beliau pernah mengatakan bahwa masing² individu itu punya waktu produktif dan gak semua orang pula menemukannya. Waktu produktif dimana kita mudah mengerjakan tugas/ kegiatan dengan lebih mudah dan mampu dikerjakan dengan lebih maksimal dibandingkan waktu yang lain, jadi kalau seorang penulis itu biasanya akan mampu mengerjakan berlembar² tulisannya jauh lebih banyak dari waktu yang ada.

Dan ngomong² masalah waktu produktif, ku menemukan waktu produktifku itu jam 2 dini hari, Alhamdulillah jadi bisa melakukan banyak hal setelah beristirahat sejenak. Melakukan apa coba di saat begini? Tahajjud dan melakukan hobby lamaku tentunya, seperti sekarang ku menulis blog karena emang dari zaman SMU dulu ku sudah sering menulis diary, kalau dulu tuh bisa berapa lembar seharinya. Mungkin karena ku tipe orang yang tidak suka terlalu lama menyimpan uneg² dan diary adalah media untukku meluapkan emosi yang tak tersampaikan dalam keterbatasanku mengungkapkannya secara lisan. Subhanallah, dengan menulis saja secara psikis sudah begitu membantu buat aku pribadi, semuanya bisa mengalir begitu saja tanpa beban dan sungguh plong luar biasa. Seketika setelah menulis apapun yang aku pikirkan juga hilang dengan seketika, karena ku orang yang sangat² tidak suka menyimpan masalah. Selagi bisa ku selesaikan dengan sesegera mungkin akan ku selesaikan, tapi yah gak semua orang suka begitukan, ada yang malah sukanya menghindari dan memikirkannya terlalu lama dan akhirnya masalah tak terselesaikan dengan cara yang baik, hanya dengan di diamkan saja. Bukan cara yang dewasa menurutku, ketika kita bermasalah dengan seseorang lalu kita mendiamkannya dan pergi dengan begitu saja, Naudzubillah, It's not me..

Menurutku, hal yang wajib untuk menghargai perasaan orang yang pernah menyayangi kita walau mungkin kita sudah tidak menyukainya pada saat tersebut, yaitu dengan cara menjelaskan dan menyelesaikan semua permasalahan dengan sebaik²nya. Simplekan? iyah, karena emang aku gak suka yang ribet, larut hanya dalam pikiran² saja namun tidak juga terealisasi dalam wujud tindakan yang nyata. Bukankan sebaik²nya manusia itu yang sedikit bicara, namun banyak berbuat *setidaknya ini menurut simplenya cara kerja otakku* :)

Intinya apa? intinya kelapa dong hehe :D Intinya itu, bersikaplah seperti bagaimana kita menginginkan orang lain bersikap pada kita *really simple*

Ngomong² tentang kenangan pastinya berhubungan dengan masa yang telah berlalu. Ku menyukai kalimat dr. 'Aidh al-Qarni dalam bukunya 'La Tahzan' yang mengatakan "Mengingat dan mengenang masa lalu kemudian bersedih atas kejadian/ cerita yang tidak mengenakkan di dalamnya adalah tidakan yang bodoh. Berkas² masa lalu seharusnya dilipat dan tak pernah dilihat kembali. Cukup ditutup rapat², diikat dengan tali yang kuat dalam 'penjara' pengacuhan selamanya. Karena masa lalu telah berlalu dan habis. Kesedihan tidak akan mampu mengembalikannya lagi, keresahan tak akan sanggup memperbaikinya kembali, kegundahan tidak akan mampu merubahnya menjadi terang, dan kegalauan tidak akan dapat menghidupkannya kembali, karena ia memang sudah tidak ada."

Subhanallah, sungguh luar biasa dorongan motivasi setelah membaca buku beliau, semakin sering dibaca semakin merasa betapa kecilnya diri ini dihadapan-Mu yaa Rabb, tiada daya dan upaya tanpa bantuan-Mu.
Buku La Tahzan luar biasa untukku, berkali² dibaca akan berkali² juga merinding, serasa tertampar oleh kalimat² beliau. Alhamdulillah Allah selalu menolongku dengan cara-Nya yang membuatku semakin mencinta-Nya.
*Papa, Mama, tersenyumlah disana, kalian bisa lihat Allah senantiasa menjaga deq :) Setiap melihat langit, deq harap selalu bisa tersenyum untuk kalian. Deq mencintai kalian karena Allah*

Masa lalu fungsinya seperti kaca spions menurutku, yang dilihat sesekali dan dijadikan pelajaran/ pengeingat (reminder) agar lebih waspada untuk melanjutkan perjalanan dari sisa waktu yang diberikan-Nya. Tanpa masa lalu, kita tidak akan belajar dan tidak akan ada kita yang sekarang *Kita berpikir maka kita ada*
So? Tersenyumlah dan terus melangkah, berdo'a *Hanya Allah tempat terbaik untuk meminta dan janjinya PASTI* ^_^

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Ayo-ayo tanggapin :) makasih yah..

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home