Tuesday, April 04, 2006

Ucapan Syukur Seekor Anjing



Konon dahulu kala ada seorang duta besar yang ditugaskan negaranya untuk mengemban tugas-tugas kenegaraan dinegara lain. Selama bertugas sang duta besar tadi memelihara seekor anjing yang cerdik dan pintar. Setiap harinya pagi dan sore sang duta tadi selalu menyempatkan diri untuk memberi makan anjingnya dengan sepotong daging dan roti. Ketika libur sang duta mengajak serta anjingnya untuk jalan-jalan beserta keluarga yang lainnya sekedar untuk melepas lelah setelah seminggu bekerja di kantor. Begitulah yang dilakukan sang duta selama bertahun-tahun terhadap anjing kesayangannya tersebut.

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat hingga tanpa disadari masa jabatan sang duta tinggal beberapa hari lagi, dan itu berarti sang duta juga harus kembali kenegaranya untuk menggemban tugas lain yang telah menunggu di negaranya. Pada saat hendak bertolak dari wisma duta teringat sang duta kepada anjing kesayangannya dan akhirnya dia putuskan untuk membawanya. Bertolaklah sang duta beserta semua keluarga beserta anjing tersebut menuju bandara internasional. Akan tetapi sungguh sangat disayangkan sang duta tidak mendapatkan ijin untuk membawa terbang anjingnya dengan alasan keselamatan. sang duta sudah berusaha sebenarnya untuk melobi manejer penerbangan tapi nampaknya hasilnya sangatlah nihil. Terpaksa dengan hati kecewa sang duta harus meninggalkan anjing kesayangannya di bandara tersebut.

Dari sinilah kisah unik bermula. Sang anjing tersebut tak bisa berbuat apa-apa dia hanya bisa memandang kepergian tuannya dengan sedih. Anehnya setelah sang duta bertolak sang anjing tidak meninggalkan bandara dia tetap disitu. Setiap ada pesawat yang turun sang anjing tersebut selalu memandang satu persatu penumpang yang turun kalau-kalau saja tuannya datang. Begitulah yang dia lakukan berhari-hari di bandara dia rela kepanasan, kelaparan,kedinginan bahkan usiran dari petugas bandara tapi semua itu tidak dia hiraukan sampai badannya kurus kering karena tak terurus. Demi cintanya pada sang duta dia rela lakukan itu semua. Tak ada yang tau bagaimana akhirnya anjing tersebut, Apakah dia meninggal dibandara tersebut atau diambil orang?...

Coba kita renungkan kisah diatas! Bagaimana mungkin seekor anjing yang tidak berakal bisa melakukan itu semua? Padahal kalau kita telusuri tak ada hal yang istimewa yang dilakukan sang duta kepadanya, bukankah sang duta setiap harinya hanya memberinya makan sepotong roti dan daging? Manusia bukan hanya diberi Allah SWT daging dan roti saja tapi lebih dari itu. Allah memberinya akal supaya dia bisa bedakan antara yang baik dan batin, Allah juga memberinya makanan bahkan seluruh buah-buahan, sayuran dan segala apa yang ada didunia ini diciptakan untuk kemaslahatan manusia. Tidak cukup itu Allah juga menciptakan buat manusia mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, mulut untuk makan dan banyak lagi yang rasanya tak mungkin kita sanggup menghitungnya. Akan tetapi apa yang telah lakukan itu mensukuri itu semua? Sudahkah kita beribadah dengan baik dan iklash? apakah yang telah kita korbankan untuk Islam? Sudahkah kita sucikan harta kita dengan berinfak dan sodaqoh? Mungkinkah dengan amalan yang telah kita lakukan bisa menyelamatkan diri kita dari api neraka?

Tak terhitung banyaknya nikmat yang telah Allah berikan pada kita? Diantara nikmat-nikmat tersebut manakah yang telah kita sukuri. Coba pikirkan wahai hamba Allah!! seekor anjing yang tak berakal saja bisa mengucapkan terima kasih, akankah kita yang berakal tak bisa melakukannya?

By : Kk-Qu In Egypt

0 Comments:

Post a Comment

Ayo-ayo tanggapin :) makasih yah..

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home