Tuesday, April 04, 2006

Nasehat Seorang Ayah Kepada Putrinya


Wahai Putriku…..Engkau benar, bahwa kaum prialah yang pertama melangkah menempuh jalan dosa, bukan wanita, tetapi ingat putriku ….. bahwa tanpa kerelaanmu dan tanpa kelunakan sikapmu, mereka tidak akan berkeras melangkah maju. Putriku …. Engkau telah membuka pintu kepadanya untuk masuk. Engkau berkata kepada pencuri : "Silakan masuk !" … dan setelah engkau kecurian barulah sadar. Baru engkau berteriak ….. "Tolong…tolong….aku kecurian !!" Wahai putriku …. Kalau engkau tahu bahwa laki - laki itu srigala dan engkau domba pasti engkau akan lari seperti larinya domba dalam ancaman srigala. Kalau engkau sadar bahwa semua laki - laki itu adalah pencuri, pasti engkau akan bersikap hati - hati dan selalu menjaga diri seperti waspadanya seorang kikir menghadapi pencuri.

Wahai putriku ….. kalau yang dikehendaki srigala dari domba adalah dagingnya, maka yang diinginkan laki - laki adalah lebih dari itu. Engkau tahu putriku … ? laki - laki menginginkan lebih dari sekedar daging domba, dan bagimu lebih buruk dari kematian domba itu. Laki - laki menghendaki yang paling berharga darimu….yaitu harga diri dan kehormatanmu. Nasib seorang gadis yang direnggut kehormatannya lebih menyedihkan dari nasib seekor domba yang dimakan srigala..

Wahai putriku ….. demi Allah, apa yang dikhayalkan oleh pemuda ketika ia melihat gadis ialah telanjang di hadapannya tanpa busana. Putriku ….. demi Allah jangan percaya kepada omongan sebagian laki - laki bahwa mereka memandangmu karena akhlak dan adabmu. Berbicara padamu seperti sahabat dan apabila mencintaimu hanyalah sebagai teman akrab. Semua itu bohong…..bohong….. demi Allah ia bohong ! Putriku…apabila engkau mendengar sendiri pembicaraan antara mereka, engkau akan takut dan ngeri.

Wahai putriku ….. tidak ada seorang pria melontarkan senyumannya kepadamu, berbicara lembut dan merayu, memberikan bantuan dan pelayanan kepadamu kecuali ada maksud tertentu. Setidak - tidak nya itu adalah isyarat bagi dirinya sebagai langkah awal. Apa sesudah itu wahai putriku ….. ? Renungkanlah !! Kalian berdua bersama - sama berkencan, menikmati kelezatan yang sebentar engkau rasakan ….. sesudah itu, dia lupa dan pergi meninggalkan engkau. Dan engkau …? Sungguh akan merasakan pahitnya dari pertemuan yang sebentar itu untuk seumur hidupmu, putriku. Wahai putriku ….. setelah itu engkau pelan - pelan merasakan sesuatu yang berat mengganjal di perutmu. Engkau sedih dan muram. Engkau bingung dan gelisah. Laki - laki yg membesarkan perutmu itu tidak dituntut atau dihukum oleh masyarakat yang zhalim, bahkan diberi ampun dan divonis bebas dengan alasan : "Dia yg dulu sesat, tapi kini sudah bertobat". Dan engkau…. Putriku ? engkau akan terus kecewa dan terus dihina sepanjang umurmu. Masyarakat tidak akan mengampuni dosamu, putriku !!

Wahai putriku ….. apakah pantas harga kehormatanmu dibayar begitu murah, hanya dengan setangkai bunga dan sederetan omong kosong belaka ? Padahal setelah itu engkau menebusnya dengan penderitaan yang begitu mahal.

Wahai putriku …. Seandainya dulu ketika dia merayumu, engkau tolak dengan sikap tegas, engkau alihkan pandanganmu dari pandangannya, jika masih saja mereka menggodamu dengan menggunakan kata - kata yang tidak pantas dan menggunakan tangannya, cepat - cepat engkau lepas sepatu dan pukulkan ke kepalanya….Kalau engkau lakukan itu mungkin semua orang di tempat itu akan serentak menolongmu. Sesudah itu …. Dia akan ngeri mengganggu wanita - wanita terhormat di jalan.

Wahai putriku …. Engkau remaja cantik, banyak pemuda yang tertarik dan mengharapkan engkau. Putriku …. Kecantikanmu yang seperti sekarang ini apakah akan bertahan terus ? Bagaimana nasibmu setelah tua ? Ketika mukamu keriput dan punggungmu melengkung, putriku ? Siapa nanti yang mengurusmu ? Siapa yang ketika itu memperhatikan nasibmu, putriku … ?

Wahai putriku …. Laki - laki yang baik dan sholeh akan datang kepadamu dengan segala kerendahan hati, memohonkan maaf, menawarkan kepadamu hubungan yang halal dan terhormat. Ia datang untuk meminangmu dan menikahimu, putriku Putriku, engkau tau bahwa kalo saja engkau mau..engkau bisa menjadikan dirimu sebagai fitnah dan godaan yg membinasakan kaum laki-laki sehingga kaum laki-laki tdk mampu menghindar dari godaan itu. Tapi sebaliknya, engkau juga bisa menjadi penolong laki-laki itu agar mereka terhindar dari fitnah wanita.

Putriku, sadarilah bahwa kedudukanmu dalam kehidupan laki-laki merupakan ujian dunia yg paling berbahaya. Maka jadikanlah ketaqwaanmu sebagai penolong laki-laki untuk memperoleh keridhoan Allah, dan jangan jadikan kebandelanmu dalam bermaksiat pada Allah dijadikan penolong oleh laki-laki untuk memperoleh keridhoan syetan. Semoga Allah senantiasa menolong dan memberikan hidayah-NYA

0 Comments:

Post a Comment

Ayo-ayo tanggapin :) makasih yah..

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home